Selasa, 01 September 2009

Mencetak Generasii Qur'ani

MENCETAK GENERASI QUR ‘ANI

1.Pentingnya belajar Al Qur’an
Sesungguhnya generasi ini membutuhkan shohalahidin-sholahudin baru yang tangguh sehingga dapat memikul serta menyerukan kebenaran. Islam membutuhkan generasi yang muslimin yang mampu memerangi kaum orientalis, komunis dan sekuler yang senantiasa berusaha menyesatkan umat islam sekarang ini.
Salah satu cara untuk menyiapkan generasi yang tangguh adalah dengan mengajar anak-anak muslim tentang Al Qur’an.dan jangan sampai anak-anak ini jauh dari alqur’an,apalagi buta tentangnya. Orang tua merupakan orang yang pertama kali bertanggung jawab tentang hal ini. Karena mereka adalah sekolah pertama sebelum anak mereka sekolah di luar. Mengenalkan anak tentang Al Qur’an sangatlan penting, dan orang yang mengajar Al Qur’an tidak akan rugi. Nabi bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُـرْءَانَ وَ عَلَّمَـهُ
”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya(HR Bukhori)
Mengajar Al Qur’an merupakan amal yang tidak terputus pahalanya. Jadi barang siapa mengajarkan Al Qur’an, maka ia akan mendapat pahala dari orang yang ia ajar, walaupun ia sudah meninggal .

2.Penyebab Generasi Ini Jauh Dari Alqur’an
Sesungguhnya selama berabad-abad kaum muslimin menguasai sepertiga dunia dengan memegang teguh syari’at islam. Sehigga pada zaman itu banyak orang Eropa(kafir) belajar ke Negara-negara islam untuk menimba ilmu dan teknologi. Akan tetapi, setelah mereka mendapat ilmu dari kaum muslimin, mereka menyerang dan membantai umat islam dengan segenap kekuatan mereka. Sehingga terjadi perang salib I dan perang salib II.Perang dengan senjata atau fisik senantiasa dimenangkan kaum muslimin(dengan izin Allah). Sehingga sekarang ini mereka (orang kafir) berusaha menyerang kaum muslimin dengan perang dingin(biasa disebut Ghozwu fikri) atau perang pemikiran. Inti dari Ghozwul Fikri adalah menjauhkan muslimin dari Al Qur’an.
Sarana yang menjadi tunggangan kaum kafir adalah 3S; Sport(olahraga) , Song(nyanyian), dan Sex(pergaulan lawan jenis). Dengan menggunakan 3S ini banyak generasi muda yang terseret lumpur syahwat dan syubhat (kerancuan berfikir).
Generasi seperti ini merupakan generasi yang meprihatinkan. Mereka tidak mengenal Al Qur’an kecuali tulisannya saja, mereka tidak mengenal masjid kecuali bangunannya saja. Di kepala mereka hanya ada nyanyian sampah dan uang. Mereka besemangat mencari ilmu dunia, tapi malas mencari ilmu agama(dien), sehingga mereka mahir Iptek akan tetapi tidak beriman dan takwa kepada Allah(istilah jawa; pinter neng keblinger) Na’udzubillah
Oleh karena itu, mendekatkan generasi muda dengan Al Qur’an merupakan cara yang paling tepat agar mereka semangat untuk mencari ilmu dunia dan juga ilmu akherat. Sehingga akan lahir ilmuwan-ilmuwan yang menguasai iptek dan di sisi lain ia adalah hamba yang taat kepada Allah Ta’ala.

3.Agar Sukses Mendidik Anak
Sukses dalam mendidik anak merupakan idaman setiap orangtua. Dan tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang durhaka. Baik durhaka kepada orangtuanya maupun kepada Allah. Adapun cara mendidik anak agar menjadi generasi rabbani(generasi yang islami) adalah sebagai berikut:
a.Dalam mendidik anak ikhlas mencari ridlo Allah. Karena amal yang tidak ikhlas akan sia-sia di hadapan Allah.

b.Mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak semenjak kecil. Ada perumpamaan mendidik adalah seperti merawat pohon. Semakin besar maka akan semakin sulit.

c.Menanamkan aqidah yang lurus dan meniggalkan menyekutukan Allah. Berkata lukman al hakim kepada anaknya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS Lukman:13)
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS Al An’am:82)
d.Memberi contoh dan suri tauladan yang baik

Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. .(QS Ash Shof: 3)
e.Mendidik anak dengan kasih sayang
f.Sabar; mendidik anak membutuhkan kesabaran keuletan, karena mengarahkan anak kepada ketaatan kepada Allah tidak semudah mencetak roti pada adonan.
g.Menjaga iman agar tetap istiqomah.Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Al Fushilat:30)
Allahu A'lam bish shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar